YUDISIUM

Asalamualaikum.

Ah kangen dengan blog sendiri dan sobat blogger tentunya. Banyak yang bertanya-tanya, kemana aja nih ? Kok gak pernah mosting ? Kangen nih tulisan barunya. Aduh, berasa artis banget. *tutup muka*

Oke, sejak 18 Juni hingga 14 Agustus kemarin saya sedang menjalankan mata kuliah yang kita sebut KKN alias Kuliah Kerja Nyata yang bertempat di Desa Sapanang, desa tak bersinyal. Hidup tanpa sinyal, bagai taman tak berbunga, Aduhai begitulah kata-kata Pak Desa~

Tapi cerita KKN kita pending dulu. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, cerita KKN kita pending. Tok tok tok. Berakhirnya mata kuliah KKN, maka berakhir sudahlah seluruh rangkaian mata kuliah S1 Sarjana Kedokteran Gigi. Alhamdulillah..

Yudisium Sarjana Kedokteran Gigi telah berlangsung dengan khidmat hari ini Kamis, 06 September 2012 di Gedung Auditorium Fakultas Kedokteran pada pukul 09.30 hingga 12.00. Kebahagiaan tentu dirasakan semua orang yang berada diruangan itu. Ada rasa haru saat janji dan sumpah sarjana diucapkan, sebab pada saat itu kami telah menyandang gelar ‘Sarjana Kedokteran Gigi’, amanah yang tentu saja tidak mudah bagi kami.

Bahagia ? Tentu. Apalagi ketika melihat wajah kedua orang tua saat tersenyum memberi selamat kepada kami. Puji Syukur yang tak terhingga atas nikmatNya. Namun, serasa ada yang kurang dari kebahagiaan ini, salah satu teman tidak bisa ikut yudisum bersama kami akibat terkendala masalah skripsi. Dan itu adalah hal yang paling menyakitkan. Atau adakah hal yang lebih menyakitkan selain melihat sahabat kita bersedih ? Atau ketika melihat foto kami yang dulunya biasa berenam sekarang hanya berlima ? Adakah ?

Ian Afifah Sudarman, Sulastri, Edwina Lesal, Athifah Dahsyamar, A.Titien Alfriana.
Honestly, we want you here with us and take a pict together. But how ?
Kami harus tetap tertawa, sebab menangis akan membuatmu semakin bersedih. :)

Dan untuk siapapun anda pagi-pagi datang kerumah dan membawakan bunga beserta ucapan selamat, terima kasih. Lain kali harap untuk tidak lupa menuliskan nama lengkap dan nomer handphone agar saya bisa berterima kasih secara langsung.

Setangkai bunga dan ucapan selamat yang ditemukan depan rumah, tanpa identitas pengirim. 

Makassar, 06 September 2012