Semula
hari begitu cerah, biru yang berawal dengan sisi timur yang berona merah. Namun
semua berubah ketika awan hitam menguasai langit yang gelisah. Perlahan menetes
titik-titik yang kemudian membuat segalanya basah. Ini hujan, ini berkah, namun
mengapa masih banyak orang yang berlari sambil marah-marah? Entahlah.
Hujan
yang rintik-rintik berubah menjadi begitu deras. Nampak seperti singa kelaparan
yang menelan segalanya dengan buas, menelan segalanya dalam kebasahan. Semuanya
berlari dan berteduh. Semuanya, burung-burung, kambing, tukang parkir, penjual
batagor, para pengendara motor, dan aku.