Minggu, 29 September 2013

HIDAYAH

Semula hari begitu cerah, biru yang berawal dengan sisi timur yang berona merah. Namun semua berubah ketika awan hitam menguasai langit yang gelisah. Perlahan menetes titik-titik yang kemudian membuat segalanya basah. Ini hujan, ini berkah, namun mengapa masih banyak orang yang berlari sambil marah-marah? Entahlah.
Hujan yang rintik-rintik berubah menjadi begitu deras. Nampak seperti singa kelaparan yang menelan segalanya dengan buas, menelan segalanya dalam kebasahan. Semuanya berlari dan berteduh. Semuanya, burung-burung, kambing, tukang parkir, penjual batagor, para pengendara motor, dan aku.