Senin, 02 Mei 2011

dia yang selalu saja ada memberi semangat.

Dan pagi ini, aku bangun dan bergegas hendak ke kampus pagi-pagi buta dengan sisa-sisa harap. Disebuah sudut rumah, wanita berusia 41 tahun itu memandangi mataku yang tampak memerah.

Ada apa dengan anakku ?

Tidak ada apa-apa

Yakin ?

Yakin !

(Mana mungkin kukatakan bahwa sejak semalam ingin kuceritakan kegundahanku tapi kudapati engkau tertidur lelap, apa harus aku bangunkan ? Jika sampai itu kulakukan, maka nobatkanlah aku sebagai anak paling durhaka dimuka bumi !)



Segera kuraih tangannya dan kuciumi kedua pipinya. Aku berangkat setelah menghabiskan segelas susu coklat. Belum setengah perjalanan.

Sebuah pesan masuk :
Kau bukan anakku ! Anakku tidak tau bagaimana cara membohongi orangtuanya. Hampir 20 tahun usiamu, nak. Kubesarkan kau dengan tanganku, dengan keringatku. Jadi ceritakan apa yang menjadi kegelisahan mu, atau aku merasa orang tua yang tidak bisa dipercaya. Namun jika kau masih saja bungkam, biar kumasukkan lagi kau kedalam perutku, agar tak seorangpun menyakiti fisik dan jiwamu.
Segera kubalas :
Kau tahu, aku mencintaimu !
Aku jadi teringat tentang kisah percakapan 4 lilin : Lilin Damai, Iman, Cinta dan Harap.

Disuatu ketika...

lilin pertama : lilin damai. mematikan dirinya karena ia menganggap ia tak penting lagi akibat manusia yang suka bebuat onar, kerusakan dimana-dimana, fitnah antar sesama, iri membabi buta pada saudara, dsb. lilin kedua : lilin iman. ia berkata : Sayang, aku tak berguna lagi, mereka selalu meneriakkan keimanan, namun sebenarnya jauh dari perbuatan pencerminan Tuhan. Maka tak ada gunanya aku tetap menyala. lilin ketiga : lilin cinta. Ia berkata : aku tak mampu lagi menyala, mereka lebih suka dicintai, diperhatikan dan mau dimengerti. Cinta lebih indah dalam untaian angan, jauh dalam tindakan. Maka lilin cinta pun padam. Kala itu, seseorang datang dan melihat ketiga lilin yang telah padam, karena takut gelap maka ia mengambil lilin keempat. : lilin harap. Ia berkata : Jangan pernah takut, selama aku masih ada, maka kita dapat selalu tetap menyalakan ketiga lilin lainnya.

Kau layaknya 'seseorang' dalam kisah lilin ini, dengan sisa-sisa harap yang kupunya, kau bantu aku menghidupkan kembali ketiga lilin itu. Jadi, adakah alasan aku tak kembali semangat hari ini ?

Molar,02 Mei 2011.
10.12 wita.

1 komentar:

silahkan meninggalkan pesan :D